VIVA – Pada tahun 1872, Sekelompok biarawan Buddha Jepang masuk ke Istana Kekaisaran untuk melakukan perundingan dengan kaisar. Dalam pertarungan berikutnya dengan para penjaga, setengah dari mereka terbunuh. Yang dipermasalahkan adalah sesuatu yang para bhikkhu dianggap sebagai krisis spiritual eksistensial bagi negara mereka. Beberapa minggu sebelumnya, sang kaisar telah makan daging sapi, secara efektif membatalkan larangan konsumsi hewan selama 1.200 tahun. Para bhikshu percaya bahwa tren baru makan daging adalah menghancurkan jiwa rakyat Jepang.
Untuk alasan agama dan serta dianggap praktis, orang Jepang kebanyakan menghindari makan daging selama lebih dari 12 abad. Daging sapi terutama tabu, dengan tempat-tempat suci tertentu menuntut lebih dari 100 hari puasa sebagai hukuman untuk mengonsumsinya.
Kisah pergeseran Jepang dari daging dimulai dengan kedatangan agama Buddha dari Korea pada abad ke-6. Pada waktu itu, orang Jepang adalah pemakan daging. Daging rusa dan babi hutan (yang kadang-kadang disebut yama kujira, atau paus gunung) sangat populer. Aristokrat senang berburu dan berpesta dengan isi perut rusa dan unggas liar.
Baca Selengkapnya …
Makan Daging, Tradisi Jepang yang Dulu Pernah Dilarang.
Comments
Post a Comment