Menanti Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo




Liputan6.com, Jakarta – Seolah ingin rekonsiliasi antara Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto segera terjadi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta kedua paslon datang dan menggelar konferensi pers bersama pada penetapan Presiden-Wakil Presiden terpilih, Minggu 30 Juni 2019 sore.

Namun, Prabowo dan Sandiaga Uno memutuskan tidak hadir dalam acara tersebut. Dua kursi kulit hitam yang berada di lokasi penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pun, kosong.

Jurnalis kemudian tergelitik untuk bertanya ke Jokowi, kapan akan bertemu dengan Prabowo.

Jokowi menjawab, siap kapanpun bertemu dengan mantan Danjen Kopassus itu. Tetapi, dia belum tahu waktu yang pas untuk bertemu.

"Tanyakan ke Pak Prabowo kapan ketemu Jokowi," kata Jokowi di Gedung KPU, Jakarta, Minggu.

Dia berharap, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyempatkan waktunya untuk menghadiri pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 pada Oktober mendatang.

Jokowi bersama Ma'ruf Amin mengaku merasa sangat bahagia apabila pasangan penantangnya pada Pilpres 2019 memenuhi undangan pelantikan nanti.

"Saya dan Pak Kiai Ma'ruf Amin akan sangat berbahagia apabila Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno datang dalam pelantikan yang akan datang," ujar Jokowi usai ditetapkan sebagai presiden terpilih periode 2019-2024.

Pada sambutannya, dia menyatakan, Indonesia sebagai negara yang besar tidak bisa dikelola hanya oleh sekelompok orang. Oleh karena itu, dia mengajak Prabowo dan Sandiaga untuk bersama-sama memajukan Indonesia.

"Kami menyadari bahwa Indonesia merupakan negara besar. Indonesia tidak bisa dibangun hanya dengan satu orang, dua orang, atau sekelompok orang," kata Jokowi.

"Oleh karena itu, saya mengajak Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun negara ini. Saya yakin beliau berdua adalah patriot yang menginginkan negara kita makin kuat, makin maju, dan makin adil dan makmur," sambungnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengajak, kepada seluruh masyarakat untuk tidak lagi membahas perbedaan politik setelah KPU menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Jangan ada lagi 01, 02. Jangan sampai ada lagi antara tetangga tidak saling sapa, tidak saling omong, karena semua kita adalah saudara sebangsa dan setanah air," ucap Jokowi.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menilai pertemuan kedua capres itu penting dilakukan. Sebab, mereka berperan penting mengakhiri perbedaan politik yang terjadi selama proses Pilpres 2019.

"Pertemuan mereka untuk membicarakan masa depan Indonesia," ucap Wiranto di gedung KPU, Jakarta, Minggu.

Oleh karena itu, dia meminta, capres nomor urut 01 Jokowi dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk segera bertemu dan membahas rekonsiliasi.

Wiranto juga berharap penetapan Presiden dan Wakil Presiden yang akan dilakukan oleh KPU pada Minggu sore, bisa meredam gejolak politik yang ada.

"Kita harus bersyukur, mudah-mudahan ini awal yang baik bagi Indonesia," ucap Wiranto.



Credit



Menanti Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo.

Comments