Liputan6.com, Jakarta – Ada suasana berbeda di lantai 1 Gedung KLY, siang itu. Selasa (28/1/2019) di markas besar Liputan6.com serta anak Grup KLY lainnya itu, tampak beberapa alat kesehatan diletakkan rapi di dekat pintu masuk, di balik meja resepsionis.
Ada body fat monitor (alat pengukur lemak dalam tubuh), sfigmomanometer (alat pengukur tenanan darah), serta beberapa alat-alat kesehatan lainnya. Sementara kursi-kursi disusun serasi berjejer menghadap sebuah layar proyektor.
Kiranya, hari itu ada hajat yang digelar kanal Health Liputan6.com. Dikomandoi oleh Aditya Eka Prawira dan Dyah Puspita W, mereka menggelar sebuah acara cek kesehatan dengan menggandeng Youvit, produk multivitamin kunyah.
"Selain media visit, acara ini juga digelar untuk edukasi gizi agar teman-teman aware terhadap kesehatan," ujar Dea, panggilan Dyah.
Ada pun cek kesehatan yang dilakukan mencakup cek body mass index (BMI) dan tekanan darah. Selain itu, ada juga sesi konsultasi dengan ahli gizi, Rachel Olsen, dari Youvit.
Tak urung, kesempatan ini pun dimanfaatkan maksimal oleh semua karyawan KLY. Bukan hanya dari Liputan6.com tentu saja, kawan-kawan dari Fimela, Bola.com, Kapan Lagi, serta teman-teman bagian dunia usaha pun sangat antusias ikut memeriksakan kesehatan mereka.
"Kapan lagi bisa cek kesehatan dengan ahlinya, secara cuma-cuma. Sudah gitu mereka datang ke sini lagi," Bogi Triyadi, editor kanal Bola Liputan6.com berseloroh.
Jadilah acara cek kesehatan ini tak ubahnya "kumpul karyawan", saking ramainya. Kami semua, bahkan rela antre untuk mengikuti satu persatu tahapan demi mengetahui kondisi terkini kesehatan masing-masing.
Pertama-pertama, kami diminta menjalani tes BMI dengan body fat monitor. Tes ini untuk mengetahui kadar lemak tubuh dan lemak visceral kita berapa, kondisi body age, dan massa otot.
Setelah itu, kami masing-masing menjalani pengukuran tekanan darah. Fungsinya untuk mencari tahu apakah tensi kita normal, rendah, atau tinggi.
Nah, dengan mengetahui BMI dan tekanan darah kita, setidaknya ada gambaran kondisi kesehatan kita secara umum, apakah fit atau kurang fit.
Tak hanya itu, kami juga bisa berkonsultasi secara cuma-cuma tentang kondisi kesehatan pribadi, tentu berdasarkan hasil pemeriksaan kadar lemak dalam tubuh dankadar lemak dalam tubuh tadi.
Sang ahli gizi, Rachel memberi tahu kami cara membaca data dari BMI dan tekanan darah. Kami juga bisa bertanya-tanya soal diet yang baik seperti apa. Namanya juga konsultasi.
Sebelumnya, di awal acara, Rachel juga sempat memberikan pencerahan kepada kami semua tentang bagaimana mengonsumsi vitamin yang tepat, serta bahaya di balik camilan yang kita makan.
"Wah, gue ternyata kelebihan berat badan, hampir obesitas….gawat," ujar Ferry Guntoro, 37 tahun, personel digital marketing usai menemui Rachel.
Menurut pria berkaca mata dan murah senyum ini, sang ahli gizi menyarankan agar dia lebih rajin berolah raga dan menjaga pola makan. "Disuruh tidak makan gorengan, susah juga ya," Ferry melanjutkan sambil nyengir.
Namun begitu, Ferry berjanji akan coba menjalankan saran dan masukan dari sang ahli gizi. "Sebab, kalau bukan kita sendiri, siapa lagi yang bisa menjaga kesehatan diri kita. Kesehatan itu penting bro!" ujar Ferry, mantap.
Setuju Fer….
Cerita Gondangdia: Ramai-Ramai Cek Kesehatan.
Comments
Post a Comment