Liputan6.com, Jakarta Menyambut malam pergantian tahun, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin berdoa agar fitrah agama sebagai pelindung dan pembimbing umat dapat kembali di tahun 2019.
"Memasuki Tahun 2019, saya mengajak setiap kita untuk mengembalikan pemahaman agama dan praktik keagamaan kepada esensi ajarannya, yaitu untuk melindungi serta memelihara harkat, derajat, dan martabat kemanusiaan kita," pesan Menag Lukman di Jakarta, lewat siaran pers Senin (31/12/2018).
Menurut Lukman, pada hakekatnya, agama adalah jalan kedamaian dalam mewujudkan kesejahteraan.
Namun sayang dalam praktiknya, Menag Lukman cenderung melihat agama malah dijadikan komoditas pragmatis untuk tujuan tertentu bagi sebagian kalangan.
"Agama haruslah kita pahami dan amalkan untuk mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan. Kita kembalikan agama kepada esensi dan substansi ajarannya yang memanusiakan manusia. Agama tidak boleh kita gunakan untuk saling merendahkan dan bahkan meniadakan eksistensi satu dengan yang lain," tegas dia.
Munajat Menag Lukman optimistis, bangsa Indonesia dapat memaknai lebih positif tentang pemahaman agama di tahun 2019. Sebab, Indonesia memiliki banyak tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas-ormas keagamaan, serta kepemimpinan nasional dan daerah yang memiliki komitmen tinggi dalam merawat kehidupan dan kerukunan.
"Sambut 2019 dengan penuh optimisme bahwa kehidupan keagamaan akan semakin berkualitas. Sinergitas umat, tokoh agama dan masyarakat, serta pemimpin bangsa akan semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kita tercinta," Lukman menadasi.
Sambut 2019, Menag Lukman Harap Agama Tak Lagi Menjadi Komoditas Pragmatis.
Comments
Post a Comment