Liputan6.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, profesi guru tetaplah suatu profesi yang mulia dan tidak bisa digantikan mesin yang paling canggih sekalipun.
"Guru haruslah tetap guru. Guru tidak bisa digantikan oleh mesin secanggih apa pun, secanggih apa pun tidak bisa. Guru adalah profesi mulia yang membentuk karakter-karakter anak bangsa dengan budi pekerti, toleransi, dan nilai-nilai kebaikan," kata Jokowi, di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu (1/12/2018).
Jokowi menyampaikan itu di hadapan sekitar 44.720 orang guru anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang merayakan ulang tahun ke-73 PGRI sekaligus Hari Guru Nasional.
"Gurulah yang menumbuhkan empati sosial, membangun imajinasi dan kreativitas, serta mengokohkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa kita Indonesia," kata Jokowi seperti dilansir Antara.
Ia mengakui, dunia saat ini sedang berubah sangat cepat. Digitalisasi pendidikan telah membawa perubahan besar di dunia pendidikan.
"Kini ruang kelas bukan satu-satunya tempat belajar. Dunia virtual adalah kampus kita. Sekarang ini juga kita bicara apa adanya, Google juga sudah menjadi perpustakaan kita. Wikipedia juga menjadi ensiklopedi kita. Kindle, buku elektronik, juga menjadi buku pelajaran kita," kata dia.
Ia meminta agar para guru harus waspada terhadap maraknya media digital yang muncul.
"Kita sering terkaget-kaget anak-anak muda kita mampu belajar secara mandiri. Mereka bisa tahu jauh lebih banyak melalui bantuan teknologi. Oleh sebab itu peran guru harus lebih dari mengajar, tetapi juga mengelola belajar siswa. Guru dituntut lebih fleksibel, kreatif, menarik, dan lebih menyenangkan bagi siswa," jelas Jokowi.
Apalagi dalam empat tahun terakhir, pemerintah telah memberikan prioritas besar kepada pembangunan sarana-prasarana fisik.
Jokowi: Guru Tak Akan Tergantikan dengan Mesin Secanggih Apa pun.
Comments
Post a Comment